Menggapai Puncak: Jejak Langkah Bernadus Wijaya di Forbes 30 Under 30 Asia sebagai CEO Muda

Bernadus Wijaya, sosok yang tak lagi asing di kancah Financial and Venture Capital, telah menorehkan namanya sebagai salah satu anak muda berprestasi yang masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2021 di bidang Financial and Venture Capital pada bulan Maret tahun 2021. Namun, kesuksesan ini tidak datang secara instan. Bernad telah melalui perjalanan yang panjang dan penuh tantangan sebelum akhirnya mencapai puncak prestasinya. Sebagai seorang pemuda yang ambisius, Bernad telah menetapkan tujuan besar sedari awal untuk dirinya sendiri. Dengan tekad yang kuat, ia berhasil meraih posisi CEO di PT Sucor Sekuritas sebelum genap berusia 30 tahun. Namun, di balik prestasi gemilangnya, terdapat perjuangan dan pengorbanan yang tidak sedikit.

Perjalanan dari Kota Kecil ke Kota Besar: Perubahan Rencana Karier Bernard

Awalnya, Bernadus Wijaya besar di sebuah kota kecil, bermula dari daerah Sleman, Jogja lalu ke Magelang sebelum akhirnya menetap di Bandung. Karena itu, literasi soal investasi sangatlah terbatas. Sewaktu kuliah, Bernad mengambil jurusan Teknik Kimia di ITB sebelum akhirnya beralih ke jurusan Ekonomi di Universitas Indonesia. Perpindahan jurusan ini dipicu oleh fakta bahwa lulusan Teknik Kimia pada saat itu umumnya masuk ke industri minyak dan gas. Namun, pada tahun 2013 terjadi krisis minyak dan gas yang mengakibatkan fluktuasi harga minyak dari naik menjadi turun drastis, sehingga perusahaan-perusahaan minyak tidak banyak membuka peluang pekerjaan.

Dalam mencari peluang lain, Bernad mencoba peruntungan di bidang consulting dan consumer good, namun tidak berhasil diterima. Malahan, dia mendapat kesempatan di City Bank, yang kemudian membuka matanya terhadap dunia keuangan. Mulanya, Bernad hanya mengenal cara menyimpan uang di bank, entah dalam bentuk tabungan atau deposito, ketika sudah memiliki pendapatan. Namun, pada tahun 2013, segalanya berubah saat Bernad bergabung dengan City Bank Indonesia. Di sana, dia mengalami rotasi di berbagai departemen sebagai bagian dari program management associate. Management Associate Program merupakan program pengembangan dan pelatihan jalur cepat agar peserta yang tergabung di dalam program ini memiliki pengetahuan bisnis secara menyeluruh dengan menitikberatkan konsep “Build from Within” .

Melintasi Berbagai Bidang: Perpaduan Pengalaman di City Bank

Dalam program tersebut, Bernad dirotasi ke beberapa bagian. Bagian pertamanya ialah adalah Securities and Fund Services, khususnya di unit transfer agency. Di sana, Bernad menjadi Project Manager untuk meningkatkan proses dari sisi  unit agency, yang mengurus mengurusi bagian subscription, redemption, dan switching untuk produk-produk sederhana. Pada masa itu, statement-statement transaksi masih dikirim dalam bentuk kertas langsung dari bank Kustodian. Saat sedang melipat kertas, Bernad menemukan istilah NAV (Nilai Aktiva Bersih), nama-nama produk investasi dan dia menyadari bahwa investasi bisa menghasilkan return yang lebih tinggi daripada deposito. Oleh karena itu, dia mulai mempelajari Reksadana, dari berbagai jenisnya seperti pasar uang, pendapatan tetap, campuran, hingga saham. Akhirnya, pada tahun 2013, Bernad memutuskan untuk mulai berinvestasi langsung, dengan menyisihkan 30% dari gajinya setiap bulan untuk diinvestasikan dalam reksadana.

Pada rotasi kedua, Bernad menjadi bagian dalam Global Consumer Goods (GCG) sebagai Project Manager IT. Di sana, Bernad memperdalam pengetahuannya tentang sistem IT perbankan yang ternyata sangat relevan untuk diterapkan di Sucor Sekuritas yang saat itu sedang merencanakan ekspansi ritel. Rotasi ketiga terkait dengan cash management operation, di mana Bernard menjadi pimpinan untuk 20 orang di bawahnya. Di sinilah dia belajar keterampilan leadership tentang bagaimana mengelola tim dengan berbagai karakter yang berbeda agar bisa bekerja sama mencapai visi dan tujuan bersama. Dari ketiga pengalaman tersebut, Bernad belajar tentang operasional pasar modal, teknologi IT, dan people management. Meskipun industri yang dia hadapi di Sucor Sekuritas agak berbeda, namun keterampilan yang dia dapatkan dari City Bank menjadi bekal yang berharga bagi perjalanan karir selanjutnya di Sucor Sekuritas.

Proyek Ambisius: Bergabung dengan Sucor Sekuritas

Dalam waktu tiga tahun, Bernadus menggunakan strategi dollar cost averaging untuk menabung. Strategi nabung rutin atau Dollar Cost Averaging (DCA) adalah cara simpel dimana seseorang menabung dengan jumlah yang sama setiap bulan atau minggu. Dari tahun 2013 hingga 2016, modal yang dikumpulkannya menghasilkan return hampir 30%. Hal ini membuatnya penasaran dengan cara Fund Manager mengelola dan mengalokasikan dana tersebut ke instrumen investasi saham.

Pada tahun 2016, Bernad mendapat kesempatan untuk bergabung dengan perusahaan investasi, Sucorinvest Central, yang kini dikenal sebagai Sucor Sekuritas. Saat itu, fokus utama Bernad adalah menjadi project manajemen untuk mengelola pembaharuan online trading platform, karena hanya bisa diakses lewat desktop saja. Platform tersebut belum diperbaharui untuk versi terbaru Android dan iOS sehingga tidak bisa digunakan pada smartphone. Pada tahun yang sama, Bernad memulai proyek tersebut. Meskipun telah berusaha keras selama setahun, bekerja sampai larut malam setiap hari, namun ternyata usahanya belum membuahkan hasil karena kurang pemahaman tentang mekanisme pasar dan kebutuhan para pelaku pasar, seperti trader dan dealer, dalam aplikasi online trading tersebut.  Hal ini menekankan pentingnya memiliki sikap terbuka terhadap pertumbuhan dan semangat untuk terus belajar.

Akan tetapi, Ibu Lindrawati Widjojo, shareholder dan founder Sucor Sekuritas, memberikan kesempatan kedua kepada Bernad untuk memperbaiki platform online trading versi mobile tersebut. Sebelum mendapat kesempatan tersebut, Bernad telah memperdalam pemahamannya tentang mekanisme pasar dengan mengikuti berbagai kelas trading, baik teknikal maupun fundamental di luar Sucor Sekuritas. Selain itu, dia juga aktif berdiskusi dengan tim research sambil membangun kembali aplikasi perdagangan daring dalam kesempatan kedua tersebut. Akhirnya, aplikasi platform online trading versi mobile tersebut berhasil diluncurkan pada tahun 2018, bertepatan dengan ulang tahun Sucor Sekuritas.

Teknologi dan Investasi:  Peran Aplikasi Online Trading

Dalam perjalanan hidup, setiap orang perlu memiliki tujuan yang jelas. Pada saat itu, Bernad melihat pencapaian dalam daftar Forbes 30 under 30 sebagai salah satu tujuan yang sangat diimpikan oleh banyak orang muda. Namun, Bernad merasa kurang beruntung dibandingkan dengan teman-temannya yang memiliki latar belakang pendidikan luar negeri atau telah memulai bisnis startup sendiri. Sebagai gantinya, dia memulai karirnya melalui jalur profesional. Karena itu, Bernad menyadari bahwa dia harus bekerja dan belajar lebih keras daripada teman-temannya yang memiliki privilege.

Pada tahun 2016, Bernad memperhatikan bahwa bisnis sekuritas masih sangat berfokus pada  institutional client. Mereka belum menyadari potensi manfaat yang dapat diperoleh dari pelanggan ritel. Oleh karena itu, banyak perusahaan sekuritas yang enggan mengalokasikan investasi mereka ke pasar ritel, baik dalam pembuatan platform perdagangan yang baik maupun dalam pemasaran serta campaign yang ditujukan kepada ritel. Namun, Bernad melihat ini sebagai kesempatan emas karena segmen ini belum dieksplorasi oleh banyak perusahaan sekuritas.

Disaat orang-orang sudah mulai belanja pakai aplikasi Tokopedia, beli makanan dan naik ojek pakai aplikasi Gojek, kemudian traveling kemana-mana pakai aplikasi Travoloka. Bernad pun berpikir, suatu saat nanti investasi juga akan dipermudah oleh teknologi. Karenanya, ketika dia diminta untuk meng-handle project pembuatan aplikasi online trading via mobile, Bernad melakukan dengan usaha maksimal walaupun sempat gagal saat pertama kali mencoba.

Kunci Kesuksesan Aplikasi: Menyelaraskan Tujuan Pengguna dengan Aplikasi

Setelah keberhasilan aplikasi online trading via mobile tersebut, Bernad menyadari bahwa sebuah aplikasi hanya akan bermanfaat jika digunakan oleh user. Sebagai langkah selanjutnya, Bernad mulai membuat kurikulum mengenai bagaimana cara menggunakan online trading berdasarkan dari testing dan diskusi dengan developer juga dari user yang dipelajari. Bernad menyusun kurikulum berdasarkan materi dari buku-buku yang dibacanya dan pengalaman dari kelas-kelas yang diikuti bersama teman-temannya, yang kemudian didiskusikan dengan tim riset. Mulai dari 101 pengenalan saham, 1001 technical analysis dan 1001 fundamental analisis, dia melanjutkan dengan mengadakan roadshow ke berbagai cabang, menggelar acara, dan memperbesar sosial media yang dia miliki supaya event ini diikuti oleh banyak orang.

Kemudian, kalau hanya sekedar sosialisasi aplikasi, tidak akan ada manfaatnya kalau tidak tahu bagaimana kegunaan dan manfaat dari aplikasi tersebut. Misalnya aplikasi Travoloka tidak akan berguna kalau user tersebut tidak menyukai traveling. Aplikasi Sucor online trading tidak akan berguna kalau tidak membantu pengguna untuk mendapatkan keuntungan.

Membangun Kemitraan Strategis: Peran Kevin Hendrawan sebagai Brand Ambassador

Pada saat itu, Bernad meminta bantuan Kevin Hendrawan untuk menjadi Brand Ambassador Sucor Sekuritas selama setahun ke depan, menghadiri berbagai event dan membantu menjadi narasumber dalam pembuatan podcast. Berkat kontribusi Kevin Hendrawan, nama Sucor Sekuritas menjadi semakin dikenal. Beberapa komunitas saham di Indonesia mengetahui tentang Sucor Sekuritas melalui Kevin Hendrawan karena sering berkolaborasi dalam berbagai event bersama. Hal ini membuat popularitas Sukor Sekuritas meningkat, seiring dengan peningkatan pembukaan rekening dan transaksi yang terjadi.

Namun, saat pandemi Covid-19 melanda, penurunan transaksi semakin diperparah oleh serangkaian kasus yang terjadi. Akibatnya, IHSG sempat merosot hingga mencapai 3.900 poin, meskipun kemudian mengalami rebound kembali. Namun demikian, berkat upaya aktif Sucor Sekuritas dalam mengadakan event dan pengelolaan sosial media secara online dan terus meningkatkan aplikasinya, Sucor Sekuritas berhasil menjadi salah satu dari lima besar perusahaan broker lokal di Indonesia pada tahun 2021, yang membuat Bernadus Wjiaya masuk dalam daftar Forbes 30 under 30.

Menghadapi Tantangan Generasi: Bernadus Wijaya sebagai CEO Muda di Sucor Sekuritas

Pada awalnya, terdapat pertentangan karena Bernad masih berusia sangat muda tetapi sudah diangkat sebagai CEO pada tahun 2020 di Sucor Sekuritas, di mana sebagian besar presiden direktur berusia di atas 40 tahun. Perbedaan usia yang signifikan ini menyebabkan skeptisisme dari internal dan eksternal. Untuk mengatasi ini, secara internal, Bernad telah membangun track record yang kuat di Sucor Sekuritas, dimulai dari posisi sebagai Project Manager hingga Head Business Development. Progres ini memperlihatkan kemampuan dan kontribusi Bernad dalam memperkuat branding merek Sucor Sekuritas itu sendiri. Sebagian besar dari pihak internal, sekitar 70-80%, telah menyatakan dukungannya terhadap pengangkatan Bernad sebagai CEO, sementara dia terus meyakinkan sisanya untuk mendapatkan respek dengan mempelajari lebih dalam mengenai bidang bisnis lainnya, seperti fixed income dan IB.

Dari segi eksternal, banyak yang meragukan penunjukan Bernad sebagai CEO, bahkan beberapa menganggapnya sebagai lelucon belaka. Namun, ternyata pada tahun 2020, saat COVID-19 membuat sektor ritel berkembang pesat, penting bagi anak muda untuk memiliki contoh seorang pemimpin yang juga anak muda di bidang sekuritas sehingga dapat dijadikan panutan.

Pencapaian yang Membanggakan: Kesuksesan Sukor Sekuritas dalam Industri Sekuritas

Sukor Sekuritas menjadi pilihan utama, meskipun sebelumnya ada pemimpin pasar seperti Mirae Asset dan Indopremier. Sukor Sekuritas tiba-tiba menjadi sorotan dan berhasil naik peringkat dari peringkat 45 pada tahun 2018 bahkan sempat di atas peringkat 50 pada tahun 2017, namun pada akhirnya menjadi salah satu dari 15 besar pada tahun 2021. Hal itu merupakan pencapaian yang membanggakan dan membuktikan bahwa keputusan tepat untuk menunjuk Bernad sebagai CEO. Bernad pun meraih berbagai penghargaan, seperti penghargaan perusahaan sekuritas dengan pertumbuhan tercepat di tahun 2021 dari CNBC, penghargaan platform pelatihan terbaik di tahun 2022, dan penghargaan sebagai underwriter terbaik di tahun 2023. Hal Ini merupakan pengakuan atas kemampuan Bernad dalam memimpin Sucor Sekuritas, dan diharapkan akan terus berkembang ke depannya.

Baca Juga: Kronologi Lengkap Kisah Alvin Lim, Anak Apyang Jinggo yang Merintis Karir dari Teller Bank Hingga Jadi Vice President

Related Posts

Mengungkap Meatguy Steakhouse Perjalanan Dims si Meat Guy

Mengungkap Meatguy Steakhouse: Perjalanan Dims si Meat Guy

Dimas Ramadhan Pangestu, owner dari Meatguy Steakhouse, atau yang biasa dikenal sebagai Dims the Meat Guy. Kisahnya dimulai dari sebuah keisengan mengunggah konten memasak daging di platform TikTok. Tidak disangka, kontennya menjadi viral sehingga memicu rasa penasaran banyak orang.

0